BAB 9 MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu
kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan
menurut para ahli
a.
Liefman : usaha
untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
b.
Suad
Husnan : manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan.
c.
Grestenberg
: how business are organized to acquire funds, how they
acquire funds, how the use them and how the prof ts business are distributed.
d.
James
Van Horne : segala aktivitas yang berhubungan
dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
e.
Bambang
Riyanto : keseluruhan aktivitas perusahaan
yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya
yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.
Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh
berbagai factor antara lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi
ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik. Kebijakan moneter berhubungan
dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Khususnya inflasi mempunyai dampak
langsung terhadap manajemen keuangan antara lain masalah :
2.
Masalah akuntasi
3.
Kesulitan perencanan
4.
Permintaan terhadap modal
5.
Suku bunga
6.
Harga obligasi menurun
Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak langsung terhadap
manajemen keuangan antara lain masalah :
1.
Persaingan internasional
2.
Keuangan internasional
3.
Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4.
Marger, pengambilalihan, dan
restrukturisasi
5.
Inovasi keuangan dan rekayasa
keuangan
Manajemen
keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
- Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
- Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
- Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Tujuan
Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan
demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut
ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
- Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
- Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
- Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
- Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
- Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
- Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
- Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
- Pelaporan Keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Peran
Manajer Keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan
dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap
perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat
terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya
secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh
Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan
juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan
secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu
perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk
pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa
individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan
pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset
secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan
kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Fungsi
manajer keuangan bila dikaitkan dengan tujuan manajemen keuangan, maka fungsi
manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Melakukan pengawasan atas biaya
- Menetapkan kebijaksanaan harga
- Meramalkan laba yang akan datang
- Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Tugas
Manajer Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan
menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut :
- Perolehan dana dengan biaya murah.
- Penggunaan dana efektif dan efisien
- Analisis laporan keuangan
- Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut
lima (5) aspek yaitu:
1. Peramalan dan perencanaan
Mengkoordinasi proses perencanaan
yang akan membentuk masa depan perusahaan.
2. Keputusan-keputusan
investasi dan pendanaan
Membantu menentukan tingkat
penjualan perusahaan yang optimal, memutuskan aset spesifik yang harus
diperoleh, dan memilih cara terbaik untuk mendanai aset.
3. Koordinasi dan control
Berinteraksi dengan
karyawan-karyawan lain untuk memastikan bahwa perusahaan telah beroperasi
seefisien mungkin.
4. Berinteraksi dengan pasar
keuangan
Berinteraksi untuk mendapatkan atau
menanamkan dana perusahaan.
5. Manajemen risiko
Bertanggung jawab untuk program
manajemen risiko secara keseluruhan termasuk mengidentifiksi risiko dan
kemudian mengelolanya secara efisien.
Dari kelima aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas
pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya.
Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan
keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Tanggung
Jawab Manajer Keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung
jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Ada pun keputusan
keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam
tiga (3) jenis:
- Mengambil keputusan investasi / pembelanjaan aktif (investment decision)
- Mengambil keputusan pendanaan / pembelanjaan pasif (financing decision)
- Mengambil keputusan dividen (dividend decision)
Keputusan-keputusan tersebut harus
diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan
yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.
CAPITAL BUDGETING
(PENGANGGARAN MODAL)
Istilah
penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan
pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipment baru untuk
memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran modal melibatkan suatu pengikat (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko. Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pengeluran dan jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun. Termasuk dalam kategori pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembeli aktiva tetap seperti tanah,bangunan,dan peralatan lainnya.
Penganggaran modal melibatkan suatu pengikat (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko. Seluruh proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pengeluran dan jangka waktu pengembaliannya melebihi satu tahun. Termasuk dalam kategori pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembeli aktiva tetap seperti tanah,bangunan,dan peralatan lainnya.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan
penganggaran modal :
Ø
Expansi (perluasan) : untuk membuka
cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
Ø
Replacement (penggantian) :
mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
Ø
Renewal (pembaharuan) : tambal sulam
Lain-lain: mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Lain-lain: mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Istilah-istilah dalam Capital
Budgeting
1. Independent projects
Proyek yang tidak ada keterkaitannya
dengan proyek lainnya.
Contoh : buka bisnis salon dan buka
resto.
2. Mutually exclusive projects
Proyek-proyek yang tidak ada
hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited funds
Proyek dengan dana yang tidak
terbatas.
Metode
penilaian investasi
Metode yang
mendasarkan perhitungan atas keuntungan akuntansi dan metode yang mendasarkan
perhitungan atas dasar cash flow.
1.
Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa
tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka
yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan
total average investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam
persentase.
2.
Metode Payback
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya
dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba. Karena itu
satuan hasilnya bukan persentase, tapi satuan waktu. Kalau periode payback
ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan
menguntungkan.
3.
Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih
antara nilai investasi sekarang dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal
cash flow) di masa yang akan datang.
4.
Metode Internal Rate of Return
Metode ini menghitung tingkat
bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa mendatang.
5.
Metode Profitability Index
Metode ini menghitung
perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
datang dengan nilai sekarang investasi. Apabila Profitability Index
(PI)-nya lebih besar daripada 1, maka proyek dikatakan menguntungkan.
PERENCANAAN
KEUANGAN
1.
Mengapa
Perusahaan Membutuhkan Dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap
beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya
usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
• Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term/Operating expenditures)
• Pengeluran Jangka Panjang (Long Term/Capital expenditures)
• Pengeluran Jangka Panjang (Long Term/Capital expenditures)
2.
Pembelanjaan
atau Pembiayaan Perusahaan (Corporate
Financing)
Untuk
memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan
membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari
pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga dana dari luar
perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang
digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan yaitu:
1.
Tujuan
normatif manajemen keuangan
Mazimization wealth of stockholders
atau memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan.
- Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
- Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
- Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
- Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
- Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
2.
Nilai
perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan harga jual seandainya
perusahaan tersebut dijual
Jadi tidak hanya nilai asset (laporan
di neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan,
manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
- Perusahaan belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
- Perusahaan go-publik: harga saham yang dijual-belikan di pasar modal.
Dari
indikasi tersebut dapat ditarik pengertian:
a.
Memaksimalisasi
nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
- Perusahaan bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham dengan hasil penjualan saham diinvestasikan pada deposito atau obligasi pemerintah. Dengan cara ini dijamin laba akan besar tetapi keuntungan per lembar saham akan menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar bertambah, sehingga kondisi perusahaan tidak baik.
- Terminologi profit memiliki pengertian ganda, disebabkan terdapat banyak definisi profit.
b.
Memaksimalkan
nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba per-lembar saham (earning
per share = EPS) alasannya:
- Tujuan memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan lamanya keuntungan yang diharapkan.
- Tidak mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian dari keuntungan di masa yang akan datang. Jika suatu usulan mengandung risiko yang besar, maka kenaikan keuntungan per lembar saham akan diikuti dengan penurunan harga saham.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar